Jurus Jokowi Menjaga Pancasila
Judul : Jurus Jokowi Menjaga Pancasila
link : Jurus Jokowi Menjaga Pancasila
Jurus Jokowi Menjaga Pancasila
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1616759/original/002482600_1496823252-Jokowi1.jpg)
Keputusan Presiden Joko Widodo untuk membentuk UKP PIP dinilai kebijakan tepat dan dinanti-nanti bangsa Indonesia.
Sejak era reformasi, pemerintah telah kehilangan arah dan orientasi dalam strategi sosialiasi dan pemantapan ideologi Pancasila kepada rakyatnya. Hal itu diutarakan Ketua Fraksi PDIP MPR RI, Ahmad Basarah, menanggapi pelantikan UKP PIP.
"Pembentukan UKP PIP disertai pelantikan para Dewan Pengarah yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional berpengalaman, mengikuti denyut nadi perjalanan Republik dengan segenap napas perjuangan dan pengabdiannya masing-masing adalah pilihan tepat," ujar Basarah.
Wakil Sekjen DPP PDIP itu menyebutkan, euforia politik pada awal reformasi telah salah sasaran dengan menjadikan Pancasila sebagai kambing hitam. Pancasila itu dianggap menjadi penyebab langgengnya kekuasaan Jenderal Soeharto selama 32 tahun.
"Padahal, sejatinya Pancasila itu adalah ideologi milik bangsa Indonesia bukan milik suatu rezim tertentu saja," katanya.
Pengkambinghitaman Pancasila ini akhirnya membuat Tap MPR No II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4) dicabut.
Lalu lembaga yang bertugas melakukan sosialisasi dan pemantapan ideologi bangsa dalam hal ini Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) juga dibubarkan, serta disusul penghapusan mata pelajaran Pancasila dari mata pelajaran pokok di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
"Situasi itu terus berlangsung tanpa ada konsep atau strategi baru sebagai pengganti pola P4 dan BP7 terkait dengan pemantapan ideologi bangsa oleh pemerintah. Walhasil saat ini kita menuai badai ideologis berupa aksi-aksi penolakan Pancasila oleh sebagian rakyat Indonesia sendiri karena kelalaian negara membangun mental ideologi bangsanya sendiri," ucap Basarah.
Menurut dia, Yudi Latif yang telah dipercaya dan dilantik Presiden sebagai Kepala UKP PIP adalah tokoh negarawan muda, yang paripurna dalam menekuni dunia Pancasila dengan seksama dan penuh penjiwaan.
"Kita harapkan Yudi Latif dapat membawa lembaga UKP PIP bukan menjadi lembaga seremonial tetapi benar-benar dapat hadir sebagai solusi bangsa dengan program-program yang kreatif dan modern, tanpa harus kehilangan roh ideologisnya demi mengokohkan kembali jati diri bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujar Basarah.
Lalu apa bedanya UKP-PIP dengan BP7 yang pernah dibuat Presiden Soeharto pada masa Orde Baru dulu?
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, unit kerja Pancasila Jokowi akan menghadapi tantangan yang jauh berbeda dengan BP7. Teknologi, media, dan model pembelajaran juga berbeda dengan masa BP7.
"Tantangan yang dihadapi bangsa ini berubah, dunia berubah, kemudian metode pendidikan pembelajaran berubah. Saya yakin juga banyak inovasi yang akan dikembangkan lembaga ini," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.
UKP-PIP, yang anggota Dewan Pengarahnya terdiri dari3 komponen yakni tokoh agama, negarawan, dan tokoh masyarakat, memiliki mandate jelas.
"Mandatnya jelas, meningkatkan pemahaman, penghayatan pengalaman Pancasila kalau kita gunakan bahasa populer," jelas Pratikno.
Sumber: liputan6.comDemikianlah Artikel Jurus Jokowi Menjaga Pancasila
Anda sekarang membaca artikel Jurus Jokowi Menjaga Pancasila dengan alamat link http://petuahmuda.blogspot.com/2017/06/jurus-jokowi-menjaga-pancasila_7.html?m=0
Post a Comment