Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean
Judul : Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean
link : Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean
Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galian Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi, menggelar inspeksi mendadak di Kecamatan Gajahmungkur.
Hendi ingin mengecek pelayanan pascalibur panjang Lebaran.
Tampak sejumlah pegawai Kecamatan Gajahmungkur gugup dan salah tingkah lantaran Hendi menemukan pelayanan di kecamatan tersebut tak berjalan maksimal.
Hendi mendapati sebuah mesin antrean otomatis tidak difungsikan dan justru disembunyikan di balik sebuah x-banner.
"Ini kenapa? Kok tidak menyala ?" tanya Hendi kepada pegawai sembari menyingkirkan X-Banner yang menutupi mesin antrean tersebut.
"Sudah satu bulan mati, pak," jawab salah seorang pegawai laki-laki.
"Kalau mati kenapa tidak dilaporkan?" tanya Hendi kembali.
Hendi juga bertanya kepada Sekretaris Kecamatan Gajahmungkur mengenai alat antrean yang mati tersebut.
"Ini kenapa mati tidak dilaporkan?" tanya Hendi.
"Baru mati sekitar satu minggu pak," jawabnya.
"Lho, tadi katanya satu bulan, sekarang bilang satu minggu. Yang mana yang benar?" hardik Hendi.
Hendi lantas mengutak atik sendiri mesin tersebut untuk mengecek kondisi mesin antrean otomatis tersebut.
Ternyata mesin tersebut berfungsi baik, hanya saja tinta mesin yang habis. "Ini bisa kok ternyata, jangan begitu toh," kata Hendi dengan nada kecewa.
Sekda Kota Semarang, Adi Tri Hananto, yang ikut dalam rombongan pun tak luput jadi sasaran kekecewaan Hendi.
"Bagaimana pak Sek?" tanya Hendi kepada Adi yang lantas sibuk dengan telepon untuk berkoordinasi.
Sebagai salah satu kota yang menjadi percontohan Smart City di Indonesia, Hendi mengatakan persoalan nomor antrean otomatis yang tidak difungsikan ini menjadi temuan buruk.
"Alat-alat seperti itu dibeli untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta untuk mempermudah masyarakat. Jangan sampai di hari pertama ini yang dibahas hanya masuk semua atau tidak, tapi pelayanannya tidak optimal," tegas dia.
Potong Tunjangan
Sebelum sidak, Hendi dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, beserta jajaran OPD menggelar halal bihalal di Balai Kota Semarang.
Dalam sambutannya Hendi meminta jajarannya untuk langsung tancap gas saat kembali masuk kerja.
Hendi menegaskan pegawai yang belum masuk kerja atau bahkan terlambat masuk kerja pada hari ini pasti akan kena sanksi.
Ia telah meminta Wakil Wali Kota bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Inspektorat untuk melakukan cek lapangan langsung.
Dikatakan Hendi, ada beberapa catatan yang telah ia sampaikan kepada ASN, terkait percepatan-percepatan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
"Tidak masuk hari ini dan yang terlambat tidak ikut apel pagi tadi sesuai Perwal Nomor 139 Tahun 2016 harus dipotong TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai)," ujar dia.
Sementara Ita, sapaan akrab Hevearita, akan mengumpulkan pihak kelurahan dan kecamatan untuk melaporkan data pegawainya yang masuk kerja di hari pertama.
"Saya juga telah melakukan sidak ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan pegawainya semua sudah masuk. Rekap data pegawai yang masuk kerja untuk di hari pertama masih dilakukan BKD, begitu juga besok akan dilakukan rekap," kata Ita.
Sumber: Tribunnews.comDemikianlah Artikel Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean
Anda sekarang membaca artikel Kesalnya Wali Kota Semarang, Pegawai Kecamatan Sembunyikan Mesin Antrean dengan alamat link https://petuahmuda.blogspot.com/2017/07/kesalnya-wali-kota-semarang-pegawai.html
Post a Comment