Header Ads

Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru

Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru - Hallo sahabat Petuah Muda, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru
link : Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru

Baca juga


Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru

Inilah penjelasan dari ibu siswa yang ditolak oleh gurunya perihal tabungan.

WowKeren.com - Rosita mulai menabung Rp 20 Juta di sekolahnya MTS Negeri I Tumpang, Kabupaten Malang semenjak duduk di bangku kelas 9. Kini tabungan Rosita tidak diakui pihak sekolah.

Wijiyati, ibunda Rosita menerangkan, awal uang tabungan mulai disetor ke wali kelas pada 24 September 2016 sebesar Rp 20 juta. Nilainya memang cukup besar, tapi Wijiyati bersama Suryono punya alasan, kenapa uang itu ditabungkan ke sekolah.

"Kami pikir nanti saat lulus bisa diambil. Untuk Rosita masuk SMA, dan kebutuhan lebaran. Kami percaya saja, karena ditabung di sekolah," terang Wijiyati, Selasa (20/6).

Selama duduk di bangku kelas 9, Rosita telah berulangkali menyetor uang tabungan, uangnya berasal dari kedua orang tuanya. Hingga jumlahnya mencapai Rp 42,7 juta, uang sebesar itu diyakini telah ditabung karena keluarga Rosita memiliki catatan.

"Semua yang menabung Rosita dan kami selalu mencatat. Tetapi ketika mau diambil, katanya tidak ada. Aneh, karena ketika waktu bayar SPP, wali kelas selalu menawari untuk dipotong dari uang tabungan," jelas ibu dua anak ini.

Wijiyati sangat menyesalkan sikap dari wali kelas yang tidak mengakui bila putrinya pernah menabung. Padahal uang tabungan langsung diberikan kepada wali kelas. "Aneh, setor ke wali kelas. Tapi tak diakui, kami kesal," sesal Wijiyati.

Pertemuan untuk menyelesaikan masalah itu sempat digelar pihak sekolah namun justru semakin menambah kejengkelan keluarga Rosita. Karena, wali kelas tetap saja membantah, pernah menerima uang tabungan Rosita. "Percuma ada pertemuan, uang kami tidak diakui," ujar Wijiyati.

Keluarga Rosita enggan membawa perkara ini ke jalur hukum. Menurut mereka, penyelesaian dengan cara begitu, tidak akan mengembalikan uang tabungan Rosita. "Kami hanya ingin uang itu diberikan. Daripada lapor ke polisi, sampai bapaknya menantang untuk sumpah pocong," tegas Wijiyati.

Sampai kapanpun, lanjut dia, akan terus berupaya menagih uang tabungan itu. Apalagi, dirinya sangat membutuhkan uang, untuk sekolah Rosita ke jenjang berikutnya (SMA) dan lebaran. "Tetap kami akan menagih," tandasnya. (wk/kr)

'; htmlcode += '

Beli Sekarang ...

'; htmlcode += '
'; for (var i in json.products) var new_row = ((i%cols)==0); htmlcode += '
'; htmlcode += '
'; htmlcode += ''; htmlcode += '
'; htmlcode += ''; htmlcode += ''; htmlcode += ''; htmlcode += '
'; htmlcode += ''; htmlcode += '
'; for (i in json.impression_pixels) htmlcode += ''; div.innerHTML = htmlcode;
};
Sumber: wowkeren.com


Demikianlah Artikel Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru

Sekianlah artikel Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tak Diakui Menabung Hingga Rp 42 Juta, Orangtua Tuntut Guru dengan alamat link https://petuahmuda.blogspot.com/2017/06/tak-diakui-menabung-hingga-rp-42-juta.html
Powered by Blogger.